Post Title

Semangat jadikan Indonesia sebagai industri produk halal, Gubernur Mahyeldi Jadi Narasumber Seminar Nasional PDMI.

90 Admin

JAMBI--Perda Wisata Halal dan Pergub Pengembangan Ekonomi Syariah jadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) Sambut gagasan Presiden untuk jadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Kita berharap semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai industri produk halal seperti yang disampaikan Bapak Presiden dan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dapat diterapkan di setiap Provinsi. Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional dan Muktamar Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia (PDMI), di Aula Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (15/9/2022) Dengan mengambil tema "Meningkatkan Kapasitas Indonesia Sebagai Rujukan Pasar Halal".

Selanjutnya Mahyeldi menyebutkan sesuai intrusi dan semangat yang dimiliki oleh Bapak Presiden selaku Ketua Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNSKS) bahwa Indonesia berpotensi sebagai pusat industri halal dunia, sekaligus kiblat industri fashion dunia. Dan menargetkan agar tujuan tersebut tercapai di tahun 2024, apalagi pasar produk halal dunia besar, belanja masyarakat muslim tersebut terdiri dari berbagai sektor, yakni makanan, fesyen, kosmetik, farmasi, serta sektor rekreasi atau pariwisata.

"Tentunya ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan, tidak ada pilihan lain bagi kita, selain memberikan dukungan, memberikan support, kemudian memberikan implementasi langkah-langkah sesuai yang dinyatakan oleh pak presiden," kata Buya Mahyeldi.

Namun selain itu, Ia juga mengatakan bahwa Bapak Wakil Pak Presiden sebagai Wakil KNSKS juga memberikan semangat kepada Sumatera Barat dan menumpangkan harapan kepada Sumbar agar menjadi pusat industri halal di Indonesia dengan pertimbangan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.

"Untuk pengembangan industri halal dari masyarakat sumbar 98 persen muslim dan kearifan lokal adat basyandi syarak, syarak basandi kitabullah, Kuliner, Fashion, Pariwisata, dan Produk UMKM halal," ujarnya.

Mahyeldi mengatakan kalau produk yang dibuat orang Minang sudah melekat dengan kehalalannya, walaupun itu belum cukup, diataranya adalah di Sumbar sudah menghadirkan perda tentang penyelenggaraan pariwisata halal yaitu, perda nomor 1 tahun 2020 yang diikuti oleh peraturan gubernur tentang pengembangan ekonomi syariah Sumatera Barat dan sudah mempunyai masterplane industri produk halal Sumatera barat.

"Inilah upaya dilakukan Sumbar untuk menjawab harapan dari pak presiden dan juga dari bapak wakil presiden," sebut Buya Mahyeldi.

Kemudian di Sumbar juga ada beberapa realisasi industri halal, yakni berupa sentra rendang di kota Payakumbuh, kota Padang bahkan sudah mengekspor bumbu/pasta rendang ke timur tengah dan Norwegia.

"Dan sertifikat halal gratis bagi industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil (UMK). Karena di Sumbar mempunyai 600 ribu UMKM yang paling banyak itu adalah Mikro," ulasnya. Realisasi lain yang dilakukan Sumbar adalah pelatihan kepada juru semblih halal (Juleha) dan pendampingan Proses Produk Halal (PPH), menetapkan kuliner halal aman dan sehat (KHAS) di kota Bukittinggi, Payakumbuh, dan Padang. Kemudian juga pembentukan halal center melalui perguruan tinggi serta riset makanan halal di kabupaten kota di Sumbar.

Termasuk juga mengeluarkan sertifikat rumah potong hewan, hotel dan restauran Untuk realisasi yang sudah kita lakukan ini insyallah kita tingkatkan terus. Namun dibalik itu juga ada faktor pendukung untuk produk halal yang pertama rumah potong hewan besertofaikat halal. Tempat pemotongan unggas bersertifikat halal yang perlu di sertifikasi. Lembaga pemeriksa itu ada Sucofindo, MUI dan bersama halal Madani sehingga lebih banyak lagi agar percepatan dapat kita lakukan untuk pendampingan, termasuk juga pendamping produksi halal center bersama perguruan tinggi swasta yastis.

"Semuanya kita berdayakan tidak hanya diperguruan negeri tetapi perguruan swasta juga kita berdayakan untuk bekerjasama, guna meningkatkan literasi edukasi terkait dengan kewirausahaan syariah kepada pelaku UMKM," Tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan populasi muslim mengalami pertumbuhan yang cepat dan pesat. Kemudian trend hidup halalpun terus berkembang mengalami kemajuan secara global baik bagi muslim hingga non muslim.

"Hal itu berpotensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai negara penduduk mayoritas muslim sehingga peluang produk halal ini dapat dimanfaatkan dengan tepat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga Indonesia," kata Al Haris.

Menurutnya potensi halal ataupun potensi kuliner, budaya, pariwisata dimiliki hampir seluruh wilayah Indonesia seperti Provinsi Jambi, Sumbar dan NTB tentunya dan ini sangat banyak berkembang ditengah masyarakat.

"Oleh karena itu perlu kita monitor dan benahi sistemnya dengan baik sehingga SDA yang agamis sebagai masyarkat yang teguh menjalankan prinsip Agama dengan baik serta mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Terakhir Gubernur Al Haris mengucapkan selamat datang terima kasih kepada pak Gubernur Mahyeldi telah berkenan hadir di provinsi Jambi ini. Ia berharap dengan adanya seminar ini dapat menambah wawasan untuk mengupayakan pengembangan industri dan ekosistem secara berkelanjutan di provinsi Jambi.

"Mudah-mudahan dengan kolaborasi bersama Provinsi Sumbar dapat saling membantu, yang lemah ia kuatkan, Jambi masih lemah SDMnya Sumbar yang bangkitkan," harapnya.

(Cen)

BIRO ADPIM SETDA PROV SUMBAR.

.

Admin.