Post Title

Gubernur Mahyeldi : Menilai Keberadaan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Penting dan selaras dengan Progul Sumbar.

160 Admin

Padang--Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menilai Kerapatan Adat Nagari (KAN) di Sumatera Barat penting dan strategis karena Program Unggulan (Progul) Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Barat yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2021-2026 terutama progul "Berbudaya dan Religius" dalam bahasanya adat dan syarak sejalan dengan visi-misinya ABS-SBK.

Dengan keselarasan itu, Gubernur Mahyeldi mengajak seluruh komponen Kerapatan Adat Nagari (KAN) senantiasa bersemangat dan punya kemauan kuat membangun nagari dan merevitalisasi semua keistimewaan Nagari sebagai wilayah inti Minangkabau.

"Untuk terus menerus melakukan konsolidasi baik kelembagaan maupun konsolidasi program," Ajak Gubernur Mahyeldi saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Kerapatan Adat Nagari (RAKOR-KAN) Se Sumatera Barat Tahun 2023 di The ZHM Premire Padang, Senin (13/3/2023).

Gubernur Mahyeldi mengatakan membangun dan merevitalisasi semangat bernagari itu diperkuat dengan komitmen penting, menyelaraskan hukum adat dan negara menuju nagari aman santoso agar nagari setiap ada kebijakan dan regulasi baru, nagari tersebut tidak terganggu.

"Peluang membangun nagari "aman santoso" itu lebih besar justru yang diwariskan pendiri nagari ini, bahwa cita-cita dan visi nagari yang seiring, bahkan menjadi nafas konsep Ketahanan Nasional di daerah yakni "Aman Sejahtera". Terang Mahyeldi.

Apalagi setelah diundangkannya, Undang-undang no. 17 tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat, Peluang Membangun Nagari "Balik Banagari" semakin terbuka lebar. Undang-undang provinsi ini adalah Karakter Adat Budaya Sumatera Barat yang mempunyai nilai-nilai falsafah adat basandi syara', syara' basandi kitabullah (ABS-SBK), yang dalam prakteknya menjadi rujukan dari pelaksanaan adat salingka nagari, diperkuat komitmen dua filosofi syara' mangato adat memakai dan alam takambang jadi guru.

"Artinya ABS-SBK dan adat salingka nagari, keduanya eksis di nagari tidak hanya di kecamatan maupun di Kabupaten/kota dan Provinsi tetapi dalam prakteknya ABS-SBK dilaksanakan dengan adat salingka nagari di seluruh nagari sebagai wilayah inti minangkabau, khusus di 544 Nagari induk dengan 544 KAN," tuturnya.

Seiring dengan itu, Mahyeldi juga mengajak pihaknya agar terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, piawai mengakses payung hukum meningkatkan adat dan pengetahuan hukum adat negara, dengan kelarasan dan langgamnya, koto piliang dan atau bodi caniago atau kombinasi keduanya.

Terakhir ia berharap rakor ini dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk menyatakan nagarinya ada KAN dan Limbago Adat, Rajo/ Panghulu sebagai pucuk adat.

"Untuk melahirkan keputusan, ketetapan dan menentukan peran serta fungsi dalam pembangunan nagari memperkuat posisinya berlandaskan Niniak Mamak/Panghulu ABS-SBK di nagari," tutupnya.

(Cen)

.

Admin.