Temu Kemenperin RI, Mahyeldi Harapkan Pupuk Organik Dapat Dorong Hasil Produksi Pertanian Di Sumbar.
Padang--Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. temu Pejabat Fungsional Pranata Humas pada Biro Hubungan Masayarakat Sekretariat Jenderal Dr. Muhamad Basri, S.Sos, MM. MH, di Istana Gubernur, Senin (24/5/2021).
Pertemuan tersebut dalam rangka SINOVIK (Sistem Inovasi Pelayanan Publik) oleh Kemenperin RI berbasis inovasi terhadap pengolahan limbah darah sapi sebagai bahan baku pupuk organik cair hasil dari pengetahuan karya ilmiah siswa SMK SMAK Padang.
Menurut Mahyeldi dengan adanya pengolahan limbah darah sapi menjadi pupuk organik yang diolah dalam bentuk tepung dan pakan ternak ini merupakan Inovasi yang dilakukan merupakan modifikasi.
"Dari limbah darah sapi diolah menjadi pupuk organik cair hingga dapat digunakan untuk padi, buah-buahan, sayur-sayuran, dan tanaman hias dan lain-lainnya," kata Mahyeldi.
Selain itu ia juga mengatakan kehadiran pupuk organik ini di Sumatera Barat sangat besar manfaatanya, karena masalah pupuk sangat dibutuhkan oleh pertanian.
"Karena pupuk cair dari limbah ini sangat bermanfaat dalam menjawab kekurangan kekurangan dari para petani. Apa lagi visi misi kita di Sumbar untuk meningkatkan pendapatan dari petani, meningkatkan pendapatan peternak, juga meningkatkan pendapatan bagi para nelayan," ujar Mahyeldi.
Di samping itu ia berharap pupuk ini dapat medorong produksi dan juga meningkatkan biaya produksi, sehingga selisih biaya dengan hadirnya inovasi-inovasi diantaranya mendorong siswa untuk terus berinovasi, serta memfasilitasi siswa dalam pengembangan karyanya.
"Untuk mengolah limbah-limbah dapat menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi para petani, sehingga dapat terproduksi dengan baik," harapnya.
Sementara itu, Muhamad Basri juga mengharapakan inovasi yang sudah dilakukan sinovak ini bisa berjalan di Sumatera Barat dengan baik.
"Dan juga dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat, dari limbah sapi tadi dimana sebelum tidak bermanfaat menjadi bermanfaat menjadi pupuk," harap Basri.
Menurutnya inovasi demikian adalah suatu progres sangat baik sekali dan program nya betul betul bermanfaat oleh masyarakat di wilayah Sumatera Barat.
"Mudah mudahan program ini bisa di contohkan oleh provinsi yang lain dimana limbah dari darah sapi ini bisa diolah untuk dimanfaat menjadi pupuk organik, dimana tadinya menjadi mudarat sehingga menjadi bermanfaat bagi kebutuhan para petani di Sumbar," harapnya.
Selanjutnya kepala sekolah SMK SMAK Padang Nasir juga menyenutkan khusus pupuk organik cair berbahan baku darah sapi ini sudah dibuktikan penggunaannya pada tanaman bunga dan tanaman buah di lingkungan kampus SMAK Padang, terbukti hidup subur dan cepat berbuah.
"Untuk Pupuk organik cair berbahan baku darah sapi ini mampu pula mentralisir tanah yang semula berkadar asam tinggi," ungkap Nasir
( Biro Administrasi Pimpinan Prov. Sumbar)
Admin.